Macam Macam
Majas
Secara garis
besar, majas dapat dibedakan menjadi empat golongan maupun kelompok. Dan dari
empat macam-macam majas tersebut, masing-masing mempunyai turunan dan jenis
kategori yang akan Espilen Blog bahas dibawah ini.
Majas
terdiri atas :
--> Majas
Perbandingan
--> Majas
Pertentangan
--> Majas
Sindiran
--> Majas
Penegasan
Setelah
diatas kita membahas tentang jenis dan macam-macam majas yang ada
dalam struktur berbahasa Indonesia. Dibawah ini akan dijelaskan secara lengkap
bagaimana pengertian majas tersebut beserta itu juga kami berikan contohnya,
referensi berikut kami dapatkan dari Wikipedia.
A. Majas Perbandingan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang
menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap
pendengar ataupun pembaca. Ditinjau atau dilihat dari cara pengambilan
perbandingannya, Majas Perbandingan terbagi atas :
1) Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan
terhadap dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama.
Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan
laksana. Berikut ini Espilen Blog sampaikan contoh majas asosiasi :
Contoh :
·
Semangatnya
keras bagaikan baja.
·
Mukanya
pucat bagai mayat.
·
Wajahnya
kuning bersinar bagaikan bulan purnama
2) Metafora
Metafora adalah majas
yang memberikan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti
yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau
perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang
punggung negara. Contoh majas metafora seperti berikut ini.
Contoh:
·
Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
·
Raja siang keluar dari ufuk timur
·
Jonathan adalah bintang kelas dunia.
·
Harta karunku (sangat berharga)
·
Dia dianggap anak emas majikannya.
·
Perpustakaan adalah gudangnya ilmu.
3) Personifikasi
Personifikasi
adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah
mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
·
Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
·
Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
·
Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.
4) Alegori
Alegori adalah
Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas
perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh.
Contoh: Suami sebagai
nahkoda, Istri sebagai juru mudi
Alegori biasanya
berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
Perjalanan hidup
manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang
kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan
yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
5) Simbolik
Simbolik adalah majas
yang melukiskan sesuatu dengan
mempergunakan benda,
binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
·
Ia terkenal sebagai buaya darat.
·
Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
·
Ia adalah seorang bunga desa
·
Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
·
Melati, lambang kesucian
·
Teratai, lambang pengabdian
6) Metonimia
Metonimia adalah majas
yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda
tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang
menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:
·
Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
·
Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
·
Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)
7) Sinekdok
Sinekdok adalah majas
yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau
sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
a) Pars pro toto,
yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh:
(a) Hingga detik ini
ia belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala
mendapat Rp. 300.000.
b) Totem pro parte,
yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
(a) Dalam pertandingan
final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
(b) Indonesia akan
memilih idolanya malam nanti.
8. Simile:
Pengungkapan dengan
perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung,
seperti layaknya, bagaikan, " umpama",
"ibarat","bak", bagai".
Contoh:
Kau umpama air aku
bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
B. Majas
Pertentangan
Majas Pertentangan
adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan
sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau
meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Macam-macam
Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut.
1) Antitesis
Antitesis adalah majas
yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh:
a) Tua muda, besar
kecil, ikut meramaikan festival itu.
b) Miskin kaya, cantik
buruk sama saja di mata Tuhan.
2) Paradoks
Paradoks adalah majas
yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh;
a) Aku merasa
sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di
tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.
3) Hiperbola
Majas hiperbola adalah
majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud
memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.
Contoh:
a) Suaranya
menggelegar membelah angkasa.
b) Tubuhnya tinggal
kulit pembalut tulang.
4) Litotes
Litotes adalah majas
yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan
mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.
Contoh:
a) Makanlah seadanya
hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa kamu
bertanya pada orang yang bodoh seperti saya
ini?
C. Majas Penegasan
Majas Perbandingan
ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan
pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.Majas penegasan terdiri atas tujuh
bentuk berikut.
1) Pleonasme
Pleonasme adalah majas
yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti
suatu kata.
Contoh:
a) Semua siswa yang di
atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke
atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.
2) Repetisi
Repetisi adalah majas
perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh:
a) Dialah yang
kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah kita sambut
pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra
bangsa.
3) Paralelisme
Paralelisme adalah
majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
Contoh:
Cinta adalah
pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela
berkorban
4) Tautologi
Tautologi adalah majas
penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat
dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.
Contoh:
a) Bukan, bukan, bukan
itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
b) Seharusnya sebagai
sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.
5) Klimaks
Klimaks adalah majas
yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut dan makin lama makin
meningkat.
Contoh:
a) Semua pihak mulai
dari anak-anak, remaja, sampai orang tua pun mengikuti lomba Agustusan.
b) Ketua RT, RW,
Kepala Desa, Gubernur, bahkan Presiden sekalipun tidak mempunyai berhak untuk
mengurusi hal pribadi seseorang.
6) Antiklimaks
Antiklimaks adalah
majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut yang makin lama
semakin menurun.
a) Kepala sekolah,
guru, staff sekolah, dan siswa juga hadir dalam pesta perayaan kelulusan itu.
b) Di kota dan desa
hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.
7) Retorik
Retorik adalah majas
yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan
penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh:
a) Kata siapa
cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini orang
yang selama ini kamu bangga-banggakan ?
D. Majas Sindiran
Majas Perbandingan
ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan
pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi:
1) Ironi
Ironi adalah majas
yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir seseorang.
Contoh:
a) Ini baru namana
siswa teladan, setiap hari selalu pulang malam.
b) Bagus sekali
tulisanmu, saking bagusnya sampai tidak dapat Aku baca.
2) Sinisme
Sinisme adalah majas
yang menyatakan sindiran secara langsung kepada orang lain
Contoh :
a) Perkataanmu tadi
sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar seperti
dirimu.
b) Lama-lama aku bisa
jadi gila melihat tingkah lakumu yang tidak wajar itu.
3) Sarkasme
Sarkasme adalah majas
sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang
marah.
Contoh:
a) Mau muntah aku
melihat wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar kerbau dungu,
kerja begini saja tidak becus!